Page 1 of 1

Sistem TI yang Dibutuhkan dalam Implementasi TCF

Posted: 31 May 2020, 09:11
by karina
TCF mencakup strategi untuk menggunakan teknologi untuk memaksimalkan ketepatan dan keakuratan data dalam surat pemberitahuan (OECD, 2016). Dalam sistem pengawasan berbasis pendekatan risiko, teknologi digunakan oleh otoritas pajak untuk memastikan tingkat risiko perusahaan berdasarkan informasi yang diperoleh dari TCF dan dari data perpajakan dalam sistem TI otoritas pajak (Bronzewska dan Majdanska, 2019).

Sistem TI memiliki peran yang signifikan dalam TCF karena sistem TI berperan antara lain untuk (i) membantu melakukan analisis risiko, (ii) mendukung prosedur kontrol dan monitoring risiko, dan (iii) melakukan uji performa TCF (testing control) dengan mengambil dan menganalisis data sampel dari berbagai elemen kontrol dalam TCF (Peters, et al., 2020).

Penggunaan sistem TI pada setiap elemen kontrol dalam sistem kontrol risiko pajak atau TCF dapat dilakukan melalui corporate digital platform, sistem ERP, atau ­in-house e-tool lainnya yang dimiliki oleh perusahaan. Best practices dalam penggunaan teknologi merekomendasikan pentingnya harga kipas angin mempersiapkan perangkat infrastruktur dan aplikasi TI dalam pengelolaan risiko pajak yang mendukung proses automasi (Schofield, 2017).

Dalam rangka implementasi TCF yang efektif dan efisien, dibutuhkan juga sistem TI yang mendukung penyampaian data tax compliance secara automatically real time, didukung dengan integrasi data perpajakan di antara perusahaan dan otoritas pajak (Linke dan Gordon, 2017).

Pada akhirnya, teknologi modern dapat memberikan kerangka kerja yang lebih kuat dan transparan. Teknologi modern tersebut bermanfaat untuk mengubah dinamika dialog antara otoritas pajak dan wajib pajak sehingga tercipta atmosfir saling percaya, dengan basis pendekatan risiko, dan ditopang dengan penggunaan TI dalam kerangka kepatuhan kooperatif (Bronzewska dan Majdanska, 2019).